Bekali pengetahuan bunda tentang kesehatan ibu hamil dan hal-hal apa saja yang mungkin terjadi saat masa kehamilan. Agar kesehatan ibu hamil dan kesehatan janin dapat terjaga dengan baik. Salah satu yang sering terjadi adalah air yang keluar dari organ reproduksi wanita hamil. Apakah itu keputihan, air seni atau air ketuban?
Memasuki usia kehamilan trimester ketiga, ibu hamil akan mengalami keluarnya air dari organ reproduksi ibu. Kebanyakan ibu hamil tidak tahu air apakah yang keluar dan apakah berbahaya. Jika yang keluar merupakan keputihan biasa, hal tersebut adalah hal yang wajar. Jika air seni juga wajar karena kandung kemih mendapatkan tekanan dari rahim akibat perkembangan janin. Namun, jika yang keluar adalah air ketuban, sebaiknya segera hubungi dokter kandungan.
Air ketuban atau yang dikenal sebagai air aminiom merupakan tempat tumbuh kembangnya janin di dalam rahim. Di sana janin berenang di dalam air miniom ibu. Air ketuban bisa saja merembes dikarena beberapa hal : trauma perut ibu hamil dan robeknya selaput ketuban. Untuk mengetahui apakah air yang keluar dari vagina ibu hamil harus diperika kadar keasamannya dengan kertas lamklum.
Kertas lamksus akan berubah warna menjadi biru jika itu merupakan air ketuban. Jika air ketuban keluar di usia kehamilan yang masih tergolong muda dapat meningkatkan kelahiran bayi premature. Selain itu juga bisa menganggu perkembangan janin di dalam rahim. Karena robeknya selaput ketuban memudahkan bakteri masuk.
Pada saat akan melahirkan, air ketuban juga keluar dari organ reproduksi ibu. Oleh karena itu, sebaiknya ibu hamil datang ke dokter kandungan atau bidan untuk mengetahui apakah air yang keluar dari vagina ibu hamil berbahaya atau tidak. Jangan sampai masa kehamilan yang seharusnya indah menjadi terganggu.