Skip to main content

Anemia Pada Kehamilan

Mengapa ibu hamil rentan terhadap anemia? Anemia pada ibu hamil biasa terjadi, hal ini disebakah oleh terjadinya peningkatan jumlah eritrosit dan plasma. Peningkatan ini, dikatakan dr.kartiwa, sangat penting untuk mendukung proses perfusi uteropalsenta, serta meningkatkan margin keamanan sehubungan dengan jumlah perdarahan selama proses persalinan.

Kekurangan Zat Besi
Menurut buku yang diterbitkan secara berkala oleh Kementrian Kesehatan, yang dimaksud dengan anemia dalam masa hamil adalah kondisi dimana wanita memiliki jumlah hemoglobin yang sangat rendah di bawah 11 gram di trimester I dan juga II atau kurang dari 10,5 gram di trimester II. Jika hemoglobin menurun maka kapasitas angkut oksigen yang dibutuhkan oleh organ penting ibu dan juga janin akan ikut berkurang.  Fungsi hemoglobin ini cukup fundamental sebab jika jaringan kekurangan oksigen maka proses metabolisme di dalam tubuh akan terganggu. Kebanyakan ibu hamil di Indonesia mengalami anemia defiasi zat besi atau ADB. Zat besi sendiri merupakan komponen bahan baku pembuatan sel darah merah atau hemoglobin. Jika ibu hamil kekurangan zat besi maka hemoglobinnya akan berkurang yang berakibat pada jumlah oksigen yang dialirkan dan sebagai muaranya, metabolisme untuk membakar energi menjadi berkurang. Ibu yang mengalami hal ini akan susah beraktifitas normal dalam kesehariannya.

Perbaiki Pola Konsumsi
Dalam kondisi hamil, wanita jadi dua kali lebih rentan terhadap ADB sebab pada fase tersebut sang janin ikut menimbun cadangan zat besi untuk digunakan dirinya  setelah ia lahir. Oleh seba itu, dalam kondisi hamil ibu dituntut untuk memperhatikan asupan zat besinya agar kebutuhan janin dan juga ibu bisa terpenuhi dengan baik. Jika tidak maka ibu pasti mengalami masa yang berat. Adapun gejala yang bisa timbul akibat anemia pada kehamilan adalah keluhan lemah, terlihat sangat pucat, sering pingsan, lelah dan lain-lain. Meski demikian, tekanan ibu cenderung stabil. Hal ini patut diwaspadai sebagai gejala anemia defisiensi zat besi. Untuk akurasi, sebaiknya ibu memeriksakan darah di dokter.

Jika Anda benar-benar mengalami anemia pada kehamilan Anda, biasanya dokter akan memberikan suplemen zat besi. Meski demikian, Anda tetap dituntut untuk memperbaiki pola konsumsi Anda. Perbanyak makanan yang mengandung zat besi misalnya heme iron yang mudah diserap oleh tubuh. Zat besi yang satu ini paling banyak ditemui pada makanan seperti telur dan juga daging merah. Sementara itu, zat non heme iron  bisa diperoleh dari sayuran seperti bayam, buncis juga brokoli. Setelah konsumsi zat besi Anda telah baik, jangan lupa untuk menambahkan sejumlah makanan yang membantu penyerapan zat besi utamanya non heme iron yang susah dicerna. Konsumsilah buah-buah yang kaya akan vitamin C misalnya jeruk, papaya, kiwi dan lain-lain. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah mengurangi konsumsi makanan yang mengandung kafein seperti coklat, kopi, atau teh.

Popular posts from this blog

Tips Mengurangi rasa Sakit Detik-Detik Melahirkan

Perjuangan super saat akan melahirkan seorang bayi dari rahim ibu. Melahirkan normal adalah proses yang cukup matang dan tak dapat diucapkan dengan kata-kata. Dengan menjalani melahirkan normal, salah satunya menandakan bahwa kehamilan yang telah dikandung, atau janin serta ibunya mengalami kesehatan yang baik. Pengalaman menjadi seorang ibu terasa sempurna tatkala merasakan bagaimana perjuangan berat yang harus di lalui saat melewati proses persalinan normal. Namun dibalik semua itu, banyak ibu hamil merasakan kekhawatiran atau ketakutan menjelang melahirkan. Wajar adanya, karena proses melahirkan merupakan sebuah proses besar yang harus dilalui oleh para ibu hamil. Tenaga, pikiran hingga mental ibu dikerahkan guna melalui proses melahirkan dengan selamat. Salah satu faktor yang menyebabkan rasa khawatir atau takut ketika akan menghadapi proses persalinan, adalah bayangan rasa sakit yang akan menimpa para ibu hamil tatkala menjalani proses melahirkan normal. Tidak bisa dipungkiri, ...

Sejauh Manakah Persiapan Diri untuk Hamil?

Fitrahnya seorang wanita sempurna adalah menjadi istri dan menjadi ibu bagi anak-anak. Sebagian besar wanita pasti ingin mengikuti moment-moment ketika ia telah menjadi istri yang zah. Setelah menikah dan menjadi istri dari suami tercinta, keinginan untuk segera menjadi ibu pun begitu menggebu di dada. Berbagai persiapan agar sang janin bersarang di rahim, tumbuh dengan sehat selama sembilan bulan, dan lahir dalam keadaan normal pun saya lakukan. Meskipun sehari-hari saya bertugas sebagai praktisi kesehatan dan mengerti banyak tentang masalah kehamilan, tetapi saya belum memiliki pengalaman akan hamil itu sendiri. Karenanya,  saya tidak segan-segan untuk bertanya pada mamak dan ibu-ibu yang lebih berpengalaman, konsultasi ke dokter kandungan, membaca majalah dan berbagai referensi tentang kehamilan, serta bergabung di komunitas online untuk saling berbagi dengan calon ibu atau mereka yang telah menjadi ibu. Salah satu komunitas yang saya ikuti adalah bebeclub. Komunitas yang merup...

Manfaat Kacang Ijo Buat Anak Bayi

Siapa yang tidak mengenal kacang hijau (Phaseolus Aureus). Salah satu jenis polong-polongan yang mengandung protein nabati cukup tinggi dan menjadi salah satu sumber mineral penting bagi tubuh. Selain bisa diolah menjadi berbagai makanan, ibu hamil pun bisa mendapatkan berbagai manfaat kacang hijau. Selama ini yang kita tahu, kacang hijau adalah makanan bergizi yang sedap dimakan setelah dijadikan bubur kacang hijau atau kue-kue.Namun ternyata kacang ijo pun banyak  khasiatnya untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Adapun manfaat kacang ijo buat anak bayi antara lain: 1. Biang keringat anak-anak Anak-anak yang terkena biang keringat sering rewel, wajar karena merasa gatal. Coba resep kacang hijau ini. Rebus 60 gram kacang hijau yang sudah dijadikan bubuk dulu, lalu tambahkan 50 gram tanaman krokot, rebus dengan air secukupnya. Setelah matang, saring, lalu minumkan 3 kali sehari. 2. Bayi demam Berikan 1 gelas air rebusan kacang hijau ditambah 1 sendok makan madu untuk bayi yang te...