Skip to main content

Mitos Seputar Kesehatan Ibu dan Anak

Mitos Seputar Kesehatan Ibu dan Anak

Kepengen Hamil - Kesehatan memang sangat mahal rasanya, terlebih lagi apabila sakit pasti membutuhkan dana yang lebih banyak. Oleh karena itu, sebaiknya Anda menjaga kesehatan tubuh Anda agar jangan sampai terlanjur sakit.

Selain membutuhkan banyak biaya, sakit juga dapat menyita waktu Anda dan menyebabkan kerugian tentunya. Terlebih lagi jika Anda adalah seorang ibu hamil atau juga ibu yang baru saja melahirkan, kesehatan buah hati tentu menjadi faktor yang teramat penting disamping kesehatan dari ibu nya sendiri.

Untuk mengatasi hal seperti itu, terkadang seorang ibu hanya mengandalkan beberapa tips dari tetangga atau juga dari tradisi yang bisa saja termasuk dalam katagori mitos dan belum tentu kebenarannya.

Karena menurut beberapa pengamatan di lingkungan masyarakat, mitos merupakan sesuatu yang masih menjadi panutan dan tuntunan dalam menyelesaikan suatu masalah tanpa adanya penelitian yang benar-benar valid hasilnya.

Beberapa mitos yang terjadi dan dialami oleh ibu hamil diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Memiliki anak balita yang gemuk dianggap sehat
Mempunyai anak yang empuk dan lucu mungkin akan mengundang perhatian dari beberapa orang sekitar untuk menggendong atau juga merasa gemas, namun hal ini justru akan membuat Anda menjadi obesitas dan mengganggu kesehatan beberapa alat pada tubuhnya.

2. Menyedot hidung anak ketika pilek atau juga flu
Memang sangat miris rasanya ketika mendengar anak balita yang menangis karena kesakitan yang disebabkan oleh flu, terlebih lagi jika anak balita tersebut adalah anak Anda sendiri.

Tidak sedikit yang menyarankan untuk segera menyedot lendir melalui hidung anak ini, namun ternyata hal ini justru dapat mengganggu kesehatan syaraf anak Anda.

Popular posts from this blog

20 Tips Mengatasi Ngidam

Untuk calon ibu atau seorang wanita, istilah ngidam ini sudah lumrah dan sering di dengar dimana-mana saat membicarakan tentang kehamilan. Mual-mual, pusing dan muntah ketika sedang hamil merupakan gejala yang hampir dialami oleh semua wanita hamil, terutama di usia kehamilan 1-4 bulan. Dalam salah satu penelitian, bahkan disebutkan bahwa 50-70% wanita hamil mengalami gejala mual dan muntah atau ngidam. Merasa mual sepanjang hari dapat dialami sebagian wanita hamil muda, ada juga yang hanya timbul ketika sore hari, sebagian lagi merasakan gejala ngidam ini jika pada malam harinya kurang tidur. Namun sebagian besar gejala ngidam biasanya timbul di pagi hari, oleh sebab itulah ia dikenal juga dengan istilah ‘morning sickness‘. Nah, walaupun biasanya gejala ini akan berkurang bahkan menghilang setelah usia kehamilan 4 bulan, ada baiknya jika kepengenhamil.blogspot.com berbagi mengenai beberapa tips untuk mengatasinya… 1. Makanlah dalam jumlah sedikit, namun sering. Semakin kosong perut

Manfaat Ibu Hamil Minum Air Kelapa

Air kelapa adalah minuman menyegarkan yang membantu anda dalam menjaga tubuh terhidrasi dan tetap segar. Anda dapat menikmati minuman dingin dari air kelapa terutama di musim panas. Ada banyak manfaat yang terkait dengan minuman tropis alami ini. Hal ini dibuktikan dengan dikonsumsi di seluruh dunia dan dapat digunakan secara langsung atau dicampur dengan minuman lain. Air kelapa memiliki  nutrisi dan keseimbangan elektrolit yang sama seperti darah. Selama kehamilan, penting bagi seorang wanita untuk memasukkan makanan dan minuman sehat dan bergizi dalam diet sehari-hari. Mengkonsumsi Air kelapa selama kehamilan membantu dalam menjaga kesehatan ibu dan janin. Berikut ini ada beberapa manfaat dari air kelapa muda bagi ibu hamil: 1. Air kelapa adalah minuman isotonik alami. Ini membantu dalam pengisian cairan dan hilangnya garam alami yang dilepaskan oleh tubuh. Air kelapa dapat sangat mencegah dehidrasi dan kelelahan. 2. Air kelapa sangat dikenal untuk memperkuat sistem kekebalan tub

Pengaruh Buruk Mendidik Anak Secara Kekerasan

Anak-anak korban kekerasan umumnya menjadi sakit hati, dendam, dan menampilkan perilaku menyimpang di kemudian hari. Bahkan, Komnas PA (dalam Nataliani, 2004) mencatat, seorang anak yang berumur 9 tahun yang menjadi korban kekerasan, memiliki keinginan untuk membunuh ibunya. Ketika seorang anak melakukan kesalahan, tak jarang orang tua memberinya hukuman fisik untuk tujuan pembelajaran. Dengan menerapkan hukuman-hukuman fisik secara ketat, perilaku anak diharapkan dapat lebih terkendali, dan anak menjadi lebih patuh kepada orangtua. Hukuman fisik dinilai sebagai suatu sarana agar anak dapat merenung dan tidak lagi melakukan kesalahan-kesalahan. Tapi, benarkah hukuman fisik itu efektif bagi pendidikan anak? Anak-anak yang sering diberi perhatian negatif, apalagi dengan teguran keras atau bentakan, akan mudah tertekan jiwanya. Berikut ini adalah pengaruh buruk mendidik anak secara kekerasan: 1. Anak akan merasa minder Bila anak selalu dicela dan dibentak, dan tak pernah menerima perha