Mengasuh anak kembar tentu lebih merepotkan. Yang paling utama adalah masing-masing anak harus menjadi individu utuh tanpa bayang-bayang saudara kembarnya. Namun hal ini tidak semudah apa yang diucapkan. Seorang ibu bayi kembar akan kerepotan dalam mengurus anak kembarnya. Namun jangan ragu lagi, mari kita lihat cara mudah dalam membesarkan anak kembar.
Jika Anda akan memiliki anak kembar, Anda tidak sendiri. Di Amerika Serikat saja, sekitar tiga dari setiap 100 wanita hamil melahirkan anak kembar, bahkan kembar tiga. Hal itu berdasarkan statistik dari Mayo Clinic di Rochester, Minnesota. Dan dari banyak sumber disebutkan bahwa kehamilan kembar sedang meningkat di dunia akhir-akhir ini.
Akibatnya, semakin banyak orang tua yang melahirkan bayi kembar, maka tantangan untuk membesarkan anak kembar makin besar. Meskipun benar bahwa melahirkan kembar dapat membawa kegembiraan berlipat, namun nyatanya orang tua kembar akan mendapatkan dua pekerjaan sekaligus, paling tidak pada awal kelahiran. Kuncinya adalah persiapan jauh-jauh hari.
”(Memiliki anak kembar) adalah cara untuk bertahan hidup,” kata perawat pediatris yang berbasis di Atlanta, Amerika Serikat, Jennifer Walker RN, yang juga penulis buku berjudul “The Moms on Call Guide to Basic Baby Care and the Mother of Twins” seperti dikutip laman webmd.com. Menurut Walker, ada tujuh hal yang mungkin belum diketahui orang tua saat membesarkan anak kembar.
Pertama, tidak ada jadwal berarti tak ada kehidupan untuk Anda. Artinya, semua kegiatan anak harus terjadwal dengan baik. “Kalau anak satu saja mungkin tidak sulit mengasuhnya. Tetapi ketika mengasuh bayi kembar yang baru lahir, semua hal harus terjadwal,” kata Walker. ”Anda harus mengatur jadwal makan dan tidur siang yang sama untuk kedua bayi. Mereka akhirnya lama-lama akan belajar untuk beradaptasi,” kata dia.
Yang kedua, ibu bisa menyusui ASI (air susu ibu) kedua bayi pada saat yang bersamaan. ”Jika Anda menyusui, Anda dapat memberi nutrisi kedua bayi pada saat yang bersamaan di setiap payudara. Tetapi memang diperlukan koordinasi yang besar dan kesabaran,” ujar Walker. ”Saya pribadi tidak suka dengan cara tersebut,” kata Walker menandaskan.
Walker memperkirakan, dengan menyusui bayi kembar secara bersamaan akan merasa seperti sedang menyeimbangkan dua kepala yang terayun-ayun. Lalu solusinya? ”Saya menyusui ASI satu bayi dan memberinya ASI di botol pada bayi yang lain,” katanya.
”Saya akan duduk di lantai saat menyusui satu bayi, sementara bayi lainnya berbaring di atas bantal di depan saya atau di sisi saya dengan botol, sehingga seluruh pengalaman menyusui akan total memakan waktu 45 menit,” ujar Walker.
Hal yang penting diketahui ketiga adalah sebenarnya hanya memiliki satu boks bayi di awal kelahiran akan baik-baik saja. ”Bayi kembar yang baru lahir dapat tetap berada dalam buaian yang sama pada awalnya,” kata Walker. ”Kalau mereka tidur, lebih baik mereka tahu bahwa saudara kembarnya berada di dekatnya. Berbagi di boks bayi dapat berlangsung hingga mereka pindah ke tempat tidur anak,” tutur dia.
Orang tua dapat memberinya tempat tidur sendiri ketika si kembar mulai beranjak besar, saling bertemu dan membangunkan satu sama lain. Namun meski satu boks tempat tidur tidak apaapa bagi si kembar, orang tua tetap harus memiliki tempat duduk di mobil dan kereta bayi sebanyak dua buah. Persoalan keempat yang dimiliki bayi kembar adalah mereka memiliki kemungkinan besar menderita masalah pernapasan.
Bayi kembar juga biasanya lebih cenderung lahir prematur dan memiliki erat badan kurang. ”Bayi prematur cenderung memiliki masalah pernapasan karena paru-paru mereka mungkin tidak dikembangkan secara sempurna seperti bayi yang lahir biasanya,” ungkap Alan Rosenbloom MD, dokter anak di New York City, Amerika Serikat. Tetapi, itu bukan berarti semua anak kembar yang lahir prematur akan memiliki masalah pernapasan.
”Jika Anda memiliki dua anak kembar yang lahir prematur pada saat 32 minggu kehamilan, di mana satu bayi membutuhkan bantuan tabung pernapasan, kedua anak ini cenderung memiliki masalah pernapasan dibanding si kembar yang memiliki paru-paru sedikit lebih matang dan hanya perlu beberapa oksigen melalui alat yang disebut nasal cannula,” ujar dia.
Hal kelima yang musti diperhatikan adalah bayi kembar yang baru lahir kan berbagi segalanya, termasuk kuman penyakit.”Anak kembar itu sama seperti saudara kandung yang bisa menulari penyakit,” tutur Rosenbloom.
”Jika Anda memiliki infeksi menular, risiko si kembar menderita hal itu akan sama seperti orang rumah lainnya yang telah kena infeksi itu,” kata dia.
Anda dapat mempertimbangkan untuk memisahkan kedua bayi jika salah satu dari mereka menderita penyakit tertentu setelah lahir. ”Mobilitas merupakan hal yang paling penting. Sehingga jika salah satu anak telah menderita cacar air misalnya, Anda dapat memisahkan mereka dan membiarkan si anak yang sehat menginap di tempat lain untuk meminimalkan risiko mereka,” katanya.
”Anda memang tidak dapat mengurangi risiko menjadi nol, tetapi dapat mengendalikan kuman penyakit menjadi lebih baik,” ujar Rosenbloom.
Yang juga penting diingat bagi orang tua anak kembar yang keenam bahwa anak kembar mungkin memang mirip, tetapi mereka merupakan dua individu yang berbeda. Orang tua juga harus selalu mendorong adanya perbedaan antara anak kembar dan tidak pernah membandingkan satu anak dengan yang lainnya.
Hal itu diungkapkan Randye Huron MD, seorang ibu anak kembar yang juga kepala bagian perkembangan pediatris dan direktur Institute for Child Development di Joseph M Sanzari Children’s Hospital di Hackensack University Medical Center, New Jersey, Amerika Serikat.
”Setiap anak memiliki kekuatan dan kelemahan mereka sendiri. Begitu juga dengan anak kembar.
”Anak kembar saya yang satu suka balet dan seni, sementara yang lain suka olahraga. Saya mendorong perbedaan itu agar meminimalkan persaingan dan perbandingan. Jangan pernah berkata, ‘Kakak kamu berperilaku baik, kenapa kamu tidak?’. Memisahkan si kembar akhirnya juga membantu untuk kepentingan mereka sendiri dan mendapatkan kelompok main masing-masing.
Dan yang terakhir, mengasuh anak kembar ternyata semakin lama semakin mudah. ”Anak kembar lebih mudah berkembang, saling memiliki ketika bermain dengan sebayanya dan tidur lebih baik dibanding anak yang tidak kembar,” kata Manju Monga MD, seorang profesor dan direktur divisi kandungan dan kebidanan di University of Texas Health Sciences Center, Houston, yang juga seorang ibu dari anak kembar.
Jika Anda akan memiliki anak kembar, Anda tidak sendiri. Di Amerika Serikat saja, sekitar tiga dari setiap 100 wanita hamil melahirkan anak kembar, bahkan kembar tiga. Hal itu berdasarkan statistik dari Mayo Clinic di Rochester, Minnesota. Dan dari banyak sumber disebutkan bahwa kehamilan kembar sedang meningkat di dunia akhir-akhir ini.
Akibatnya, semakin banyak orang tua yang melahirkan bayi kembar, maka tantangan untuk membesarkan anak kembar makin besar. Meskipun benar bahwa melahirkan kembar dapat membawa kegembiraan berlipat, namun nyatanya orang tua kembar akan mendapatkan dua pekerjaan sekaligus, paling tidak pada awal kelahiran. Kuncinya adalah persiapan jauh-jauh hari.
”(Memiliki anak kembar) adalah cara untuk bertahan hidup,” kata perawat pediatris yang berbasis di Atlanta, Amerika Serikat, Jennifer Walker RN, yang juga penulis buku berjudul “The Moms on Call Guide to Basic Baby Care and the Mother of Twins” seperti dikutip laman webmd.com. Menurut Walker, ada tujuh hal yang mungkin belum diketahui orang tua saat membesarkan anak kembar.
Pertama, tidak ada jadwal berarti tak ada kehidupan untuk Anda. Artinya, semua kegiatan anak harus terjadwal dengan baik. “Kalau anak satu saja mungkin tidak sulit mengasuhnya. Tetapi ketika mengasuh bayi kembar yang baru lahir, semua hal harus terjadwal,” kata Walker. ”Anda harus mengatur jadwal makan dan tidur siang yang sama untuk kedua bayi. Mereka akhirnya lama-lama akan belajar untuk beradaptasi,” kata dia.
Yang kedua, ibu bisa menyusui ASI (air susu ibu) kedua bayi pada saat yang bersamaan. ”Jika Anda menyusui, Anda dapat memberi nutrisi kedua bayi pada saat yang bersamaan di setiap payudara. Tetapi memang diperlukan koordinasi yang besar dan kesabaran,” ujar Walker. ”Saya pribadi tidak suka dengan cara tersebut,” kata Walker menandaskan.
Walker memperkirakan, dengan menyusui bayi kembar secara bersamaan akan merasa seperti sedang menyeimbangkan dua kepala yang terayun-ayun. Lalu solusinya? ”Saya menyusui ASI satu bayi dan memberinya ASI di botol pada bayi yang lain,” katanya.
”Saya akan duduk di lantai saat menyusui satu bayi, sementara bayi lainnya berbaring di atas bantal di depan saya atau di sisi saya dengan botol, sehingga seluruh pengalaman menyusui akan total memakan waktu 45 menit,” ujar Walker.
Hal yang penting diketahui ketiga adalah sebenarnya hanya memiliki satu boks bayi di awal kelahiran akan baik-baik saja. ”Bayi kembar yang baru lahir dapat tetap berada dalam buaian yang sama pada awalnya,” kata Walker. ”Kalau mereka tidur, lebih baik mereka tahu bahwa saudara kembarnya berada di dekatnya. Berbagi di boks bayi dapat berlangsung hingga mereka pindah ke tempat tidur anak,” tutur dia.
Orang tua dapat memberinya tempat tidur sendiri ketika si kembar mulai beranjak besar, saling bertemu dan membangunkan satu sama lain. Namun meski satu boks tempat tidur tidak apaapa bagi si kembar, orang tua tetap harus memiliki tempat duduk di mobil dan kereta bayi sebanyak dua buah. Persoalan keempat yang dimiliki bayi kembar adalah mereka memiliki kemungkinan besar menderita masalah pernapasan.
Bayi kembar juga biasanya lebih cenderung lahir prematur dan memiliki erat badan kurang. ”Bayi prematur cenderung memiliki masalah pernapasan karena paru-paru mereka mungkin tidak dikembangkan secara sempurna seperti bayi yang lahir biasanya,” ungkap Alan Rosenbloom MD, dokter anak di New York City, Amerika Serikat. Tetapi, itu bukan berarti semua anak kembar yang lahir prematur akan memiliki masalah pernapasan.
”Jika Anda memiliki dua anak kembar yang lahir prematur pada saat 32 minggu kehamilan, di mana satu bayi membutuhkan bantuan tabung pernapasan, kedua anak ini cenderung memiliki masalah pernapasan dibanding si kembar yang memiliki paru-paru sedikit lebih matang dan hanya perlu beberapa oksigen melalui alat yang disebut nasal cannula,” ujar dia.
Hal kelima yang musti diperhatikan adalah bayi kembar yang baru lahir kan berbagi segalanya, termasuk kuman penyakit.”Anak kembar itu sama seperti saudara kandung yang bisa menulari penyakit,” tutur Rosenbloom.
”Jika Anda memiliki infeksi menular, risiko si kembar menderita hal itu akan sama seperti orang rumah lainnya yang telah kena infeksi itu,” kata dia.
Anda dapat mempertimbangkan untuk memisahkan kedua bayi jika salah satu dari mereka menderita penyakit tertentu setelah lahir. ”Mobilitas merupakan hal yang paling penting. Sehingga jika salah satu anak telah menderita cacar air misalnya, Anda dapat memisahkan mereka dan membiarkan si anak yang sehat menginap di tempat lain untuk meminimalkan risiko mereka,” katanya.
”Anda memang tidak dapat mengurangi risiko menjadi nol, tetapi dapat mengendalikan kuman penyakit menjadi lebih baik,” ujar Rosenbloom.
Yang juga penting diingat bagi orang tua anak kembar yang keenam bahwa anak kembar mungkin memang mirip, tetapi mereka merupakan dua individu yang berbeda. Orang tua juga harus selalu mendorong adanya perbedaan antara anak kembar dan tidak pernah membandingkan satu anak dengan yang lainnya.
Hal itu diungkapkan Randye Huron MD, seorang ibu anak kembar yang juga kepala bagian perkembangan pediatris dan direktur Institute for Child Development di Joseph M Sanzari Children’s Hospital di Hackensack University Medical Center, New Jersey, Amerika Serikat.
”Setiap anak memiliki kekuatan dan kelemahan mereka sendiri. Begitu juga dengan anak kembar.
”Anak kembar saya yang satu suka balet dan seni, sementara yang lain suka olahraga. Saya mendorong perbedaan itu agar meminimalkan persaingan dan perbandingan. Jangan pernah berkata, ‘Kakak kamu berperilaku baik, kenapa kamu tidak?’. Memisahkan si kembar akhirnya juga membantu untuk kepentingan mereka sendiri dan mendapatkan kelompok main masing-masing.
Dan yang terakhir, mengasuh anak kembar ternyata semakin lama semakin mudah. ”Anak kembar lebih mudah berkembang, saling memiliki ketika bermain dengan sebayanya dan tidur lebih baik dibanding anak yang tidak kembar,” kata Manju Monga MD, seorang profesor dan direktur divisi kandungan dan kebidanan di University of Texas Health Sciences Center, Houston, yang juga seorang ibu dari anak kembar.