Skip to main content

Tips Agar Badan Tidak Gemuk Setelah Melahirkan

Tips Agar Badan Tidak Gemuk Setelah MelahirkanKetika Ibu memasuki masa pasca setelah melahirkan, seluruh hormon akan mengalami perubahan yang menjadikan bentuk tubuh tidak seperti biasanya. Kadang kala seorang ibu yang setelah melahirkan berat badannya naik hingga 20 kg bahkan lebih.

Namun tidak semua Ibu mengalami hal ini, ada pula yang hanya beberapa kg naik pasca melahirkan. Mari kita lihat tips apakah yang dilakukan seorang ibu agar berat badannya tetap ideal setelah melahirkan.

Minum Air Putih yang Cukup
Air susu ibu mengandung 50% air, selain itu air juga sangat baik untuk metabolisme tubuh. Minum air putih sebanyak-banyaknya untuk memenuhi kebutuhan tubuh seorang ibu hamil tambah porsi
olahraga kecil-kecilan.

Banyak Karbohidrat dan Protein
Makanan yang mengandung karbohidrat dan protein akan memenuhi nutrisi dari tubuh Anda. Selain itu, Anda juga akam memiliki cukup energi untuk beraktifitas setiap hari.

Gizi Seimbang
Sebaiknya mengonsumsi makanan dan menikmati makanan kecil setiap beberapa jam sekali. Namun ingat untuk mengonsumsi makanan yang bergizi. Jangan biarkan Anda merasa lapar, oleh sebab itu Anda tetap harus mengisi tubuh Anda.

Jangan Tergesa-gesa
Anda tetap harus ingat bahwa Anda sedang menurunkan berat badan dan sekaligus menaikkannya untuk memenuhi kebutuhan bayi dan Anda sendiri. Jangan tergesa-gesa untuk bisa langsung menurunkan berat badan secara drastis, sebab hal ini bisa membahayakan diri Anda dan bayi.

Olahraga
Olahraga merupakan salah satu hal yang bisa membantu Anda untuk bisa menurunkan berat badan. Anda bisa olahraga kecil dengan jalan-jalan di pagi hari tanpa alas kaki. Namun ingat, tetap jaga asupan nutrisi dalam tubuh dengan memakan lebih banyak makanan yang bergizi.

Demikian Tips Badan Tetap Ramping Setelah Melahirkan semoga bisa membuat  anda tetap dalam pola hidup sehat. Pastikan tetap menjaga kondisi tubuh anda dan sesuaikan dengan ketahanan tubuh masing-masing karena ketahanan tubuh setiap orang berbeda. Salam.

Popular posts from this blog

20 Tips Mengatasi Ngidam

Untuk calon ibu atau seorang wanita, istilah ngidam ini sudah lumrah dan sering di dengar dimana-mana saat membicarakan tentang kehamilan. Mual-mual, pusing dan muntah ketika sedang hamil merupakan gejala yang hampir dialami oleh semua wanita hamil, terutama di usia kehamilan 1-4 bulan. Dalam salah satu penelitian, bahkan disebutkan bahwa 50-70% wanita hamil mengalami gejala mual dan muntah atau ngidam. Merasa mual sepanjang hari dapat dialami sebagian wanita hamil muda, ada juga yang hanya timbul ketika sore hari, sebagian lagi merasakan gejala ngidam ini jika pada malam harinya kurang tidur. Namun sebagian besar gejala ngidam biasanya timbul di pagi hari, oleh sebab itulah ia dikenal juga dengan istilah ‘morning sickness‘. Nah, walaupun biasanya gejala ini akan berkurang bahkan menghilang setelah usia kehamilan 4 bulan, ada baiknya jika kepengenhamil.blogspot.com berbagi mengenai beberapa tips untuk mengatasinya… 1. Makanlah dalam jumlah sedikit, namun sering. Semakin kosong perut

Manfaat Ibu Hamil Minum Air Kelapa

Air kelapa adalah minuman menyegarkan yang membantu anda dalam menjaga tubuh terhidrasi dan tetap segar. Anda dapat menikmati minuman dingin dari air kelapa terutama di musim panas. Ada banyak manfaat yang terkait dengan minuman tropis alami ini. Hal ini dibuktikan dengan dikonsumsi di seluruh dunia dan dapat digunakan secara langsung atau dicampur dengan minuman lain. Air kelapa memiliki  nutrisi dan keseimbangan elektrolit yang sama seperti darah. Selama kehamilan, penting bagi seorang wanita untuk memasukkan makanan dan minuman sehat dan bergizi dalam diet sehari-hari. Mengkonsumsi Air kelapa selama kehamilan membantu dalam menjaga kesehatan ibu dan janin. Berikut ini ada beberapa manfaat dari air kelapa muda bagi ibu hamil: 1. Air kelapa adalah minuman isotonik alami. Ini membantu dalam pengisian cairan dan hilangnya garam alami yang dilepaskan oleh tubuh. Air kelapa dapat sangat mencegah dehidrasi dan kelelahan. 2. Air kelapa sangat dikenal untuk memperkuat sistem kekebalan tub

Pengaruh Buruk Mendidik Anak Secara Kekerasan

Anak-anak korban kekerasan umumnya menjadi sakit hati, dendam, dan menampilkan perilaku menyimpang di kemudian hari. Bahkan, Komnas PA (dalam Nataliani, 2004) mencatat, seorang anak yang berumur 9 tahun yang menjadi korban kekerasan, memiliki keinginan untuk membunuh ibunya. Ketika seorang anak melakukan kesalahan, tak jarang orang tua memberinya hukuman fisik untuk tujuan pembelajaran. Dengan menerapkan hukuman-hukuman fisik secara ketat, perilaku anak diharapkan dapat lebih terkendali, dan anak menjadi lebih patuh kepada orangtua. Hukuman fisik dinilai sebagai suatu sarana agar anak dapat merenung dan tidak lagi melakukan kesalahan-kesalahan. Tapi, benarkah hukuman fisik itu efektif bagi pendidikan anak? Anak-anak yang sering diberi perhatian negatif, apalagi dengan teguran keras atau bentakan, akan mudah tertekan jiwanya. Berikut ini adalah pengaruh buruk mendidik anak secara kekerasan: 1. Anak akan merasa minder Bila anak selalu dicela dan dibentak, dan tak pernah menerima perha