Peran orang tua sangat berpengaruh terhadap signifikan perkembangan otak anak, meskipun otak bayi berkembang sejak masih janin, enam tahun pertama dalam kehidupan adalah waktu yang paling penting untuk perkembangan otak anak.
Untuk itu kita perlu mengetahui tahap-tahap perkembangannya sehingga dapat mengukur kemampuan anak.
Perkembangan otak anak sejak masa kehamilan hingga 10 tahun.
Masa kehamilan
Kesehatan ibu sebelum hamil sangat penting untuk pertumbuhan bayi dan otak bayi. Nutrisi yang baik, menghindari alkohol dan obat-obatan adalah hal terbaik yang dapat dilakukan untuk janin yang dikandung. Makanan yang mengandung Omega 3 atau DHA sangat baik untuk perkembangan otak bayi, terutama pada kehamilan bulan ke 7 hingga masa menyusui.
Ketika bayi dilahirkan
Bayi dilahirkan dengan lebih dari 100 miliar sel otak. Sel-sel ini membantu mengontrol fungsi-fungsi utama dalam tubuh misalnya pernafasan sampai dengan fungsi yang lebih kompleks misalnya fungsi intelektual.
Sepanjang masa pertumbuhan anak, terjadi koneksi antar 100 miliar sel-sel ini. Koneksi terjadi ketika anak mengalami sesuatu yang baru dengan melibatkan indera mereka. Menimang, berbicara, senyum, serta memperkenalkan bayi pada pandangan, bau, dan rasa baru dapat mensimulasi koneksi sel-sel otak.
Semakin banyak pengalaman ini diulang, semakin kuat koneksi yang terbentuk. Hanya pengalaman yang positif yang membantu perkembangan otak anak, sedangkan pengalaman negatif dapat menyebabkan masalah emosional, perilaku, dan pembelajaran. Pada sekitar umur 3 tahun, koneksi antar sel ini paling banyak terjadi.
Tahap-tahap perkembangan otak anak
Berikut ini masa-masa perkembangan otak anak yang dapat kita manfaatkan untuk memaksimalkan perkembangan kecerdasannya :
Perkembangan motorik : selama kehamilan sampai dengan 5 tahun
Perkembangan emosional : sejak lahir hingga 2 tahun (paling sensitif adalah antara 10-18 bulan)
Pengelihatan : sejak lahir hingga 2 tahun (terutama antara 2-4 bulan dan 8 bulan)
Kosa kata : sejak lahir hingga 3 tahun (terutama antara 6-12 bulan)
Bahasa kedua : antara 6-10 bulan
Logika / matematika : sejak lahir hingga 4 tahun
Musik : sejak lahir hingga 10 tahun
Dengan mengetahui masa-masa perkembangan otak anak, kita dapat memberikan pengaruh positif pada setiap tahap tersebut supaya anak menjadi lebih cerdas. Misalnya, untuk mengajarkan banyak kosa kata dan kemampuan bahasa, lakukan terutama pada usia 6-12 bulan. Mengajak anak bicara walaupun mungkin ia belum mengerti, adalah cara yang paling ampuh untuk merangsang perkembangan bahasanya.
Sedangkan untuk memperkenalkan bahasa lain, lakukanlah pada usia 6-10 bulan. Karena perkembangan kemampuan bahasa terjadi sejak lahir hingga 3 tahun, maka tidak heran banyak orang tua yang mengakui bahwa anak balitanya banyak belajar kosa kata bahasa Inggris dari tayangan anak-anak berbahasa Inggris di TV.
Begitu pula ketika memilihkan mainan anak, pilihlah yang sesuai dengan setiap tahap perkembangannya agar dapat merangsang perkembangan kecerdasannya, motorik, emosional, serta logika.
Untuk itu kita perlu mengetahui tahap-tahap perkembangannya sehingga dapat mengukur kemampuan anak.
Perkembangan otak anak sejak masa kehamilan hingga 10 tahun.
Masa kehamilan
Kesehatan ibu sebelum hamil sangat penting untuk pertumbuhan bayi dan otak bayi. Nutrisi yang baik, menghindari alkohol dan obat-obatan adalah hal terbaik yang dapat dilakukan untuk janin yang dikandung. Makanan yang mengandung Omega 3 atau DHA sangat baik untuk perkembangan otak bayi, terutama pada kehamilan bulan ke 7 hingga masa menyusui.
Ketika bayi dilahirkan
Bayi dilahirkan dengan lebih dari 100 miliar sel otak. Sel-sel ini membantu mengontrol fungsi-fungsi utama dalam tubuh misalnya pernafasan sampai dengan fungsi yang lebih kompleks misalnya fungsi intelektual.
Sepanjang masa pertumbuhan anak, terjadi koneksi antar 100 miliar sel-sel ini. Koneksi terjadi ketika anak mengalami sesuatu yang baru dengan melibatkan indera mereka. Menimang, berbicara, senyum, serta memperkenalkan bayi pada pandangan, bau, dan rasa baru dapat mensimulasi koneksi sel-sel otak.
Semakin banyak pengalaman ini diulang, semakin kuat koneksi yang terbentuk. Hanya pengalaman yang positif yang membantu perkembangan otak anak, sedangkan pengalaman negatif dapat menyebabkan masalah emosional, perilaku, dan pembelajaran. Pada sekitar umur 3 tahun, koneksi antar sel ini paling banyak terjadi.
Tahap-tahap perkembangan otak anak
Berikut ini masa-masa perkembangan otak anak yang dapat kita manfaatkan untuk memaksimalkan perkembangan kecerdasannya :
Perkembangan motorik : selama kehamilan sampai dengan 5 tahun
Perkembangan emosional : sejak lahir hingga 2 tahun (paling sensitif adalah antara 10-18 bulan)
Pengelihatan : sejak lahir hingga 2 tahun (terutama antara 2-4 bulan dan 8 bulan)
Kosa kata : sejak lahir hingga 3 tahun (terutama antara 6-12 bulan)
Bahasa kedua : antara 6-10 bulan
Logika / matematika : sejak lahir hingga 4 tahun
Musik : sejak lahir hingga 10 tahun
Dengan mengetahui masa-masa perkembangan otak anak, kita dapat memberikan pengaruh positif pada setiap tahap tersebut supaya anak menjadi lebih cerdas. Misalnya, untuk mengajarkan banyak kosa kata dan kemampuan bahasa, lakukan terutama pada usia 6-12 bulan. Mengajak anak bicara walaupun mungkin ia belum mengerti, adalah cara yang paling ampuh untuk merangsang perkembangan bahasanya.
Sedangkan untuk memperkenalkan bahasa lain, lakukanlah pada usia 6-10 bulan. Karena perkembangan kemampuan bahasa terjadi sejak lahir hingga 3 tahun, maka tidak heran banyak orang tua yang mengakui bahwa anak balitanya banyak belajar kosa kata bahasa Inggris dari tayangan anak-anak berbahasa Inggris di TV.
Begitu pula ketika memilihkan mainan anak, pilihlah yang sesuai dengan setiap tahap perkembangannya agar dapat merangsang perkembangan kecerdasannya, motorik, emosional, serta logika.