Pada dasarnya keinginan untuk jajan adalah normal bagi kebanyakan orang termasuk anak-anak. Namun anak-anak seringkali tidak bisa mengendalikan keinginan untuk jajan tersebut. Oleh karena itu orangtua perlu membatasi kebiasaan jajan pada anak-anak. Untuk dapat mengendalikan kebiasaan jajan pada anak, anda harus tahu apa penyebab anak suka jajan.
Berikut ini ada beberapa alasan anak sering jajan:
1. Lapar.
Lapar adalah alasan yang paling logis untuk makan sesuatu, termasuk jajanan. Anak yang lapar cenderung suka jajan. Lapar dapat disebabkan karena tidak makan, makan terlalu sedikit, atau karena sudah waktunya lapar (tetapi belum makan).
2. Memiliki uang jajan.
Orangtua harus membatasi uang jajan anak. Jika anak memiliki banyak uang, sangat mungkin ia akan menggunakan seluruhnya untuk jajan berulangkali.
3. Tidak suka makan di rumah.
Sebagian anak sangat susah untuk diajak makan di rumah. Tetapi jika makan jajanan, ia sangat menikmatinya. Jika makanan yang ada di rumah tidak mengundang seleranya, ia cenderung makan sekedarnya dan memilih jajanan sebagai tambahan makanan untuk membuatnya kenyang.
4. Kebiasaan mengemil.
Meskipun mengemil tidak selalu buruk, anak terkadang tidak bisa membatasi waktu, jumlah, dan jenis makanan untuk cemilannya. Anak juga tidak memiliki cukup kesadaran bahwa makanan dapat mempengaruhi kesehatan.
5. Pengaruh Lingkungan dan gaya Hidup.
Jika anak bergaul dengan teman-teman yang suka jajan, maka ia akan terbawa ikut kebiasaan jajan tersebut.
Berikut ini ada beberapa alasan anak sering jajan:
1. Lapar.
Lapar adalah alasan yang paling logis untuk makan sesuatu, termasuk jajanan. Anak yang lapar cenderung suka jajan. Lapar dapat disebabkan karena tidak makan, makan terlalu sedikit, atau karena sudah waktunya lapar (tetapi belum makan).
2. Memiliki uang jajan.
Orangtua harus membatasi uang jajan anak. Jika anak memiliki banyak uang, sangat mungkin ia akan menggunakan seluruhnya untuk jajan berulangkali.
3. Tidak suka makan di rumah.
Sebagian anak sangat susah untuk diajak makan di rumah. Tetapi jika makan jajanan, ia sangat menikmatinya. Jika makanan yang ada di rumah tidak mengundang seleranya, ia cenderung makan sekedarnya dan memilih jajanan sebagai tambahan makanan untuk membuatnya kenyang.
4. Kebiasaan mengemil.
Meskipun mengemil tidak selalu buruk, anak terkadang tidak bisa membatasi waktu, jumlah, dan jenis makanan untuk cemilannya. Anak juga tidak memiliki cukup kesadaran bahwa makanan dapat mempengaruhi kesehatan.
5. Pengaruh Lingkungan dan gaya Hidup.
Jika anak bergaul dengan teman-teman yang suka jajan, maka ia akan terbawa ikut kebiasaan jajan tersebut.